Minggu, 24 Mei 2009

Who Wrong?

Adalah hal yang biasa kita dengar jika ada orang yang mengalami suatu masalah akan mengatakan bahwa Tuhan pasti punya rencana lain dibalik semua kejadian ini bahkan ada yang menyatakan bahwa semua ini terjadi atas izin Tuhan.Yang menjadi pertanyaan adalah jika dalam perjalanan hidup manusia terdapat kerikil-kerikil tajam yang banyak apakah Tuhan yang menaburkan kerikil tersebut dijalan yang akan dilewati?.Penulis ingin membedah sedikit mengenai hal tersebut secara umum tanpa berpatokan pada satu agama tertentu.
Suatu hari kita membaca berita dimana satu keluarga dirampok dan ketika di rampok sang suami diikat dan dipukuli lalu dipaksa menonton kejadian dimana istri dan anak perempuannya diperkosa secara bergiliran yang dilakukan oleh lima kawanan perampok.Tidakkah terlintas dipikiran kita jika semua ini terjadi atas izin Tuhan maka sebenarnya Tuhan itu siapa?kok kejam sekali membiarkan kejadian ini berlangsung sementara Tuhan seharusnya punya kuasa untuk menghentikannya.Terlebih lagi jika ada yang mengatakan Tuhan pasti punya rencana indah dibalik kejadian ini maka coba tempatkan diri pada posisi korban dan jelaskan kepada dunia apa rencana indah tersebut atau ada yang mengatakan Tuhan tidak akan menguji umat-Nya diluar batas kemampuannya maka tidak ada orang gila di dunia ini. Pola pikir seperti inilah yang mungkin saja sangat bisa menimbulkan kekecewaan manusia terhadap Tuhan dan menjadikan manusia menjadi Atheis.
Agama apapun juga memiliki konsep keTuhanan yang mungkin memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya meski memiliki tujuan yang sama.Penulis ingin membahas secara umum terlebih dahulu yakni apa yang akan terjadi bila Tuhan telah usai meniupkan nafas kepada seorang anak manusia.Ketika seseorang memiliki denyut kehidupan maka ia telah mulai menjalani kehidupan ini.Dalam proses menjalani kehidupan,Tuhan membiarkan HUKUM ALAM yang berlaku tanpa mencampurinya.Seleksi alam akan menentukan semua kejadian baik atau buruk dan bukan Tuhan yang mengijinkan hal tersebut.Ketika ada kebaikan datang atau kejahatan yang melanda kehidupan manusia maka itu adalah proses perjalanan hidup manusia yang telah ditentukan oleh alam.Sebuah jalan yang mungkin berbeda bagi setiap orang ada yang penuh kerikil dan ada yang sedikit sekali kerikilnya.Seleksi alam terbentuk karena tiga faktor yakni faktor orang tua,faktor lingkungan dan terakhir faktor diri sendiri.
Faktor orang tua mencakup apa perbuatan yang dilakukan kedua bakal orang tua tersebut.Bukan tidak mungkin bila terlalu banyak kejahatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya maka si anak bakal kesulitan mencari penghidupan bahkan mungkin sulit menjadi berteman.Hal yang berlawanan mungkin saja juga terjadi misal orang tua baek tapi sianak jahat dan sebagainya.
Sangat sulit kita pungkiri,jika orang tua kehilangan kontrol maka pengaruh lingkungan sangat besar menentukan kehidupan si anak.Sangat sulit mengharapkan seorang anak menjadi baik jika ia bergaul sepanjang hari dengan penjahat karena pemikiran sianak masih labil sehingga mudah dipengaruhi.
Hal terakhir adalah diri kita sendiri.Meski kita tinggal di daerah penjahat,jika dalam pikiran kita tidak ada maksud berbuat jahat kita tidak mungkin melakukan kejahatan.Pikiran kita akan menjadi penentu apa yang akan kita lakukan dalam kehidupan ini.Pikiran adalah pemimpin segala tindakan kita sepanjang pola pikir kita masih normal.
Dengan hukum alam melalui seleksinya,penting kita ingat bahwa Tuhan sama sekali tidak melibatkan diri dalam kehidupan kita sebagai pelaku aktif melainkan seleksi alamlah yang menjadi kendaraan yang akan melewati jalan kehidupan.
Dapat kita analogikan hal tersebut seperti ini:jika suatu hari orang yang anda cintai ingin belajar berenang dan meminta izin kepada anda untuk belajar berenang dan anda izinkan lalu ketika ia belajar berenang, ia tenggelam dan tewas maka dapatkah penulis katakan bahwa anda mengizinkan ia meninggal?.Kolam adalah jalan kehidupan,berenang adalah proses menjalani kehidupan dan tenggelam adalah masalah dalam kehidupan.Tuhan kita analogikan sebagai pemilik kolam renang itu.
Dengan memahami tulisan sederhana ini,maka penulis mengharapkan kita sebagai manusia dalam menjalani proses kehidupan ini tidak perlu menyalahkan Tuhan bila tertimpa musibah karena Tuhan berada diluar jalur hukum alam.Dengan berpendapat bahwa Tuhan pasti punya rencana lain atau terjadi karena kehendak Tuhan maka sesungguhnya sama saja dengan kita menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang meimpa kita.
Sebelum menutup tulisan sederhana ini,penulis berdasarkan keyakinan pribadi menyadari sepenuhnya bahwa hukum alam dalam proses seleksinya disebut HUKUM KARMA.Diakhir kata semoga tulisan yang mungkin jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang penulis harapkan dapat memberi sumbangsih positif dalam kehidupan kita sehari-hari.